Senin, 23 Februari 2015

Filled Under:

Desainer Negawaran Yang Terlupakan

Share
Menurut KBBI, desainer adalah orang yang melakukan suatu perancangan. Menurut pengertian itu, siapapun yang melakukan perancangan disebut sebagai Desainer. Di Indonesia sendiri banyak sekali desainer-desainer yang juga adalah seorang negarawan. Namun sayang, kini sosok mereka seolah-olah tergerus dan semakin dilupakan oleh jaman.

Siapa sajakah sosok para desainer itu? Yuk kita simak satu persatu:

1. Sultan Hamid II Desainer Lambang Garuda Pancasila




Sultan Hamid II, lahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (lahir di PontianakKalimantan Barat12 Juli 1913 – meninggal di Jakarta30 Maret 1978 pada umur 64 tahun) adalah Perancang Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Dalam tubuhnya mengalir darah Arab-Indonesia. Ia beristrikan seorang perempuan Belanda, yang memberikannya dua anak yang sekarang tinggal di Negeri Belanda.

2. H. Idik Sulaeman Desainer Seragam SD,Sekolah dan Logo OSIS



H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT (lahir di Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, 20 Juli 1933), menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 9 April 1960.
Mau order desain3D Mudah dan Murah?
Klik tombol dibawah ini
Idik Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965 ia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat Mayjen TNI dr. Azis Saleh.

Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November 1983. Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam sekolah.


3. Soejoedi Wirjoatmodjo




NAMA Soejoedi Wirjoatmodjo mungkin tidak familier bagi sebagian orang. Namun, salah satu karyanya hampir pasti dikenal seluruh Indonesia.
Soejoedi ialah perancang gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Lewat buku berjudul Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi, arsitek Budi A Sukada, yang juga ketua proyek gedung baru MPR/ DPR, mencoba mengapresiasi karya-karya arsitek kelahiran 27 Desember 1928 itu.
4. Chairul Bahri Desainer Logo Pantja Tjita Provinsi Aceh




Chairul Bahri adalah orang yang menciptakan lambang pemerintah Aceh ”Pantja Tjita” yang sempat digunakan sebagai lambang daerah bagi Aceh selama puluhan tahun.
Pria kelahiran ujung paling timur Danau Lut Tawar, Bintang, Aceh Tengah, 1927, memang seperti hilang ditelan sejarah.  Peran dan partisipasinya dalam proses penciptaan lambang Pemerintah Provinsi Aceh nyaris tanpa penghargaan hingga lambang Aceh “Pantja Tjita” itu akan benar-benar hilang tergantikan dengan lambang Aceh yang baru.

5. Ny. Evie Ngantung Desainer Tugu Selamat Datang DKI Jakarta


Ny, Evie Ngantung atau yang akrab disapa Evie dinikahi Henk pada tahun 1964. Henk adalah satu-satunya Gubernur non-Muslim DKI. Bernama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung, Henk menjabat Gubernur DKI pada 27 Agustus 1964 sampai 15 Juli 1965.
Henk bukan seorang birokrat, melainkan seniman. Jejaknya terlihat di monumen Tugu Tani. Dia yang membuat sketsanya sebelum bangunan monumen di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, itu berdiri. Henk meninggal pada usia 71 tahun pada 12 Desember 1991.

Selama ini Evie tinggal di rumahnya di Gang Jambu Nomor 25 RT 07 RW 04, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Pemprov DKI Jakarta pernah mengutarakan niatnya untuk memperbaiki kediaman Henk. Evie sendiri Meninggal dunia dihari rabu 3/9/2014, pada usia 75 tahun.

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hamid_II
http://id.wikipedia.org/wiki/Idik_Sulaeman
http://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/arsitek/arsitek-indonesia/soejoedi-wirjoatmodjo/
https://www.facebook.com/aceh.info?fref=ts
http://id.wikipedia.org/wiki/Henk_Ngantung

0 komentar:

Posting Komentar