Sabtu, 21 Maret 2015

Filled Under:

Mahasiswa Demo, Siapa Yang Untung?

Share

Ini merupakan tulisan lepas saya yang semata-mata untuk mengkritik pemerintah. Tulisan ini sangat jauh dari kaedah EYD karena saya sengaja mengabaikan itu. Tujuannya agar artikel ini lebih friendly. Diartikel ini saya ingin bertanya, mahasiswa demo, siapa yang untung?

Tadi saya baca berita, ada ribuan mahasiswa turun kejalan. Mereka meminta agar pemerintah lebih tegas menghadapi krisis moneter di Indonesia. Akibat aksi mereka, jalanan macet dan masyarakat malah menyalahkan mahasiswa karena telah membuat keributan dan kemacetan. 

Mahasiswa berteriak-teriak, berorasi, menyuarakan pendapatnya tentang bobroknya pemerintahan Jokowi - JK, tentang bobroknya pribadi presiden Indonesia saat ini. Ya, saya berani mengatakan pemerintahan kali ini lebih bobrok dari sebelumnya, karena saya melihat opini publik secara umum. Singkatnya, tidak mungkin didemo kalau tidak ada yang salah. Betul tidak?

Mahasiswa bahkan ada yang berteriak dan mengatakan betapa gobloknya presiden jokowi dan orang-orang yang telah memilihnya. Maaf, bukannya mendeskriditkan, tapi opini publik memang mengatakan demikian.

Ibarat pemimpin perusahaan, sekarang Jokowi sedang berada diujung tanduk. Pilihannya cuma dua; berhenti jadi presiden atau keluar dari partai pengusungnya. Namun, jika dia keluar dari partai pengusungnya sama saja dia akan kehilangan dukungan. Jadi, asumsi seperti itu sebenarnya sama saja dengan, "Jokowi, kamu mau diturunkan secara paksa, atau diturunkan secara terhormat?"

Mahasiswa sebagai ujung tombak perjuangan bangsa dalam menegakkan keadilan dan membangun bangsa yang bermartabat. Tentu tidak mau tinggal diam. Bagi mereka, perjuangan untuk rakyat Indonesia adalah yang utama, bahkan sampai ada yang tertembak untuk memperjuangkan apa yang menurut mereka benar. Buat yang tertembak, presiden cuma berkata, "Itu bukan urusan saya."

Nah,,
Jangan-jangan upaya mahasiswa selama ini hanya dipandang sebelah mata oleh presiden. Baginya lebih penting mengutamakan kepentingan negara (partai) ketimbang mendengarkan aspirasi rakyat. Jika memang benar demikian, apa gunanya mahasiswa demo? Yang untung siapa?

Masyarakat tentu tidak berani mendemo presiden ini. Karena bagi mereka, jokowi adalah sosok yang sangat diidolakan. Dan bagi masyarakat yang dulu memilih jokowi, haram bagi mereka untuk mendemo presidennya ini. Karena mereka tidak mau menjilat ludahnya sendiri.

Tapi mahasiswa tentu tidak seperti masyarakat umumnya. Yang maunya dibodoh-bodohi dengan sticker atau poster yang selembarnya tidak lebih dari 10 ribu rupiah.

Kembali lagi kepertanyaan diatas,
jika masyarakat tidak sepakat dengan uapaya yang dilakukan oleh mahasiswa. Dan presidenpun tidak peduli dengan aksi demo yang seperti itu. Lalu, yang diuntungkan siapa? Jangan-jangan aksi demo ini hanya buang-buang energi saja?

Pada masa Soeharto, mahasiswa demo "menyerang" senayan, sehingga soeharto harus turun setelah 33 tahun menjabat sebagai penguasa negeri. Namun, setelah itu apa yang terjadi? Harga dollar malah naik. Siapa yang harus disalahkan? Mahasiswa yang mendemo-kah? Tentu tidak ada yang  harus disalahkan. Hikmahnya, sampai saat ini rakyat Indonesia lebih bebas dalam berkespresi dan mengemukakan pendapat tanpa ada intimidasi dari tangan besi.

Muka legowo, polos, apakah tak berdosa?

Jokowi terlihat kurus, polos dan sepertinya menunjukkan wajah yang sangat tulus. Dengan penampilannya yang seperti itu membuat banyak orang iba dengan keadaannya. Sehingga jutaan orang akhirnya secara sadar maupun tidak sadar memilihnya pada pilpres tahun lalu.

Tapi baru 4 bulan, pemerintahannya sudah kacau dan amburadul. Siapa yang disalahkan? Tentu kita tidak dapat menyalahkan presiden. Karena dia orang yang paling berkuasa. Kita juga tidak dapat menyalahkan masyarakat yang memilihnya, karena mereka hanya korban marketing. Yang patut kita salahkan adalah tim suksesnya selama kampanye.

Jadi, kalau ada yang patut didemo itu adalah tim suksesnya.
Dari hasil pengamatan saya, banyak tim suskses jokowi yang merasa mereka tidak sukses dan juga ada yang merasa tertipu dengan wajah polos jokowi. Bahkan beberapa dari mereka kini balik menyerang Jokowi.

Apakah kamu salah satunya?

Untuk itu, saya kira supaya usaha mahasiswa berhasil. Mahasiswa harus bekerja sama dengan tim sukses jokowi dan masyarakat untuk secara bersama-sama beraksi memperingatkan pemerintah. Dan jika dibutuhkan mahasiswa dan masyarakat juga bersama-sama bahu membahu dalam menurunkan Jokowi dari jabatannya saat ini sebagai penguasa negeri ini.

Jika tidak demikian, apa untungnya mahasiswa berdemo? Siapa yang diuntungkan?

--Semoga Pemerintah Menyadari Dosa-Dosa Yang Telah Diperbuatnya--

4 komentar:

  1. rapunzel juga kena deh,tp setau ane setelah pak habibi menjabat rupiah sempat menguat kok sampe 1usd = 5rb,tp memang waktu awal jatuhnya soeharto memang rupiah melemah mungkin itu dampak dari pemerintahan yang belum stabil saja mungkin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampr.. Hehe
      Memang benar apa yg kamu utarakan diatas..

      Hapus