Minggu, 06 September 2015

Filled Under:

LAGA HANDBAGS - Tas Khas Aceh Yang Mendunia

Share

Teman-teman pernah jalan-jalan ke Aceh?
Kalau pernah, teman-teman pasti familiar dengan tas yang satu ini. Iya, ini adalah tas jinjing (handbag) khas Aceh yang kerapkali dijadikan cinderamata oleh para turis dan wisatawan yang berkunjung ke-Aceh.


Laga Handbags Combo

Nah, akhir-akhir ini tas bermotif "Pintoe Aceh" ini kian populer semenjak muncul pada siaran Oprah Winfren Show pada tahun 2010 yang lalu. Tas ini dipopulerkan oleh Malaak Compton-Rock. Seorang penulis buku berjudul: "If It Takes a Village, Build One: How I Found Meaning Through a Life of Service and 100+ Ways You Can Too". Sebuah buku yang bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia dalam upaya membantu sesama. Malaak Compton-Rock juga merupakan seorang aktivis sosial yang berfokus pada persoalan wanita dan anak-anak para korban bencana alam.

Semenjak ia berkunjung ke Aceh, Malaak Compton-Rock menjadi seorang yang aktif mempromosikan tas jinjing ini. Menurutnya, industri tas jinjing di Aceh dapat menaikkan derajat kaum wanita dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. "Dengan membeli satu buah tas jinjing ini, anda juga turut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia." Katanya ketika diwawancara pada siaran Oprah Winfren Show.


Laga Handbags di Acara Oprah Winfren Show

Dilansir dari situs asalnya, lagahandbags.com. Pada mulanya Laga Handbags merupakan sebuah proyek yang bertujuan untuk memulihkan kondisi perekonomian masyarakat Aceh setelah dilanda bencana alam gempa dan Tsunami pada 11 tahun yang lalu. Proyek ini ditenggarai oleh seorang warga negara asal Amerika bernama Roy Van Broekhuizen. Roy merupakan salah satu relawan Tsunami Aceh yang diutus oleh sebuah gereja yang berada di wilayah Santa Ana, California. Dalam misi kemanusiaannya tersebut, Roy berfokus pada upaya penyelamatan, pendirian rumah dan sekolah, serta pemulihan kondisi perekonomian masyarakat Aceh .


Roy dan Louise Founder Laga Handbags

Roy yang dibantu oleh isterinya dan salah satu korban tsunami bernama Hannah, membuat sebuah bisnis usaha tas jinjing dengan merek dagang "LAGA."  Mereka melatih dan mempekerjakan perempuan-perempuan di Aceh. Cirikhas dari produknya tersebut yaitu motif bordir "Pintoe Aceh", sebuah Pintoe (Bahasa Indonesia: Pintu) yang merupakan simbol kejayaan masyarakat Aceh.


Logo LAGA




Pada tahun 2011, Laga Handbags membuat sebuah lomba desain tas dengan menggunakan Lady Gaga sebagai icon lomba tersebut. Lomba desain tersebut terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh siapapun.

Founder Laga Handbags; Roy dan isterinya, Louise. Kini telah 9 tahun menetap di Indonesia. Mereka terus mengembangkan usahanya tersebut. Ia berharap agar usahanya dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia pada umumnya.


Beragam Produk LAGA Handbags

Nah, demikian sedikit review tentang tas jinjing khas Aceh yang unik ini. Bagaimana tertarik untuk membelinya? Silahkan kunjungi websitenya di link berikut ini: http://lagahandbags.com/.

Terimakasih sudah membaca artikel ini, silahkan bagikan ke yang lainnya. Kalau mau di re-post tolong sertakan sumbernya ya... Terakhir saya berpesan kepada kita semua, mari dukung produk-produk Indonesia! ^_^

source:
http://lagahandbags.com/blog/laga-story/
http://www.prweb.com/releases/lagahandbags/ladygaga/prweb5081674.htm
http://www.angelrockproject.com/arp/if_it_takes_a_village_build_one.asp