Jumat, 06 Maret 2015

Filled Under:

Maha-Siswa = Maha-Bego?

Share

Artikel ini ditujukan khusus buat kamu yang sudah menjadi seorang Mahasiswa. Maka, kalau kamu baru menjadi seorang siswa atau bila tingkah lakumu masih seperti seorang siswa. Man, please close this articel and continue find the other good stuff!

Saya mau bertanya kepada kalian para pembaca,,
Ya,, kamu yang sekarang sedang membaca artikel ini..
Apa arti Mahasiswa?

Samakah derajatnya dengan Maha Kuasa, Maha Pencipta, Maha Dewa atau Maha Brata (seperti yang digambar)?
Is that same?

Now, please close this windows and find what the meaning of Mahasiswa?

Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, Maha berarti  1 sangat; amat; teramat: mahabesar; mahamulia; 2 besar: mahaguru; mahasiswa . 

Sedangkan siswa menurut KBBI berarti; murid (terutama pd tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar: -- SMU

Jadi, dapat diartikan bahwa Mahasiswa memiliki suatu "kelebihan." Kelebihan yang dimaksud disini adalah mahasiswa memiliki tanggung jawab lebih terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya. Sehingga output yang diharapkan, mahasiswa bukan hanya sekedar menjadi orang-orang yang cerdas, melainkan juga dapat menjadi orang-orang yang mampu memecahkan permasalahan yang ada dimasyarakat.

Jadi, jelas kalau level Mahasiswa jauh lebih hebat jika dibandingkan dengan siswa.

Mau order desain3D Mudah dan Murah?
Klik tombol dibawah ini
Pertanyaan berikutnya, apa sih tujuan menjadi mahasiswa?

Menurut hasil survey, kebanyakan responden menjawab kalau tujuan menjadi mahasiswa adalah untuk mendapatkan gelar sarjana sehingga mudah untuk mencari kerja.

Tapi sangat disayangkan, karena tujuannya yang hanya untuk mendapatkan gelar sarjana. Telah membuat banyak Mahasiswa menjadi Maha Bego, karena mereka akan menghalalkan segala cara supaya bisa mendapatkan nilai yang setinggi-tingginya. Parahnya lagi, orang-orang yang berprinsip seperti itu akan memiliki pemikiran yang singkat, sehingga ruang lingkup pergerakannya tidak lain hanyalah kuliah-pulang, kuliah-pulang atau kita menyebutnya "Kupu-Kupu."

Mereka tidak menyadari kalau sebenarnya tujuan kuliah dan menjadi mahasiswa bukan hanya untuk mendapatkan gelar sarjana dan ijazah, melainkan juga untuk mencari pengalaman dan mempelajari hidup.

Kuliah atau kampus tidak hanya sebagai tempat untuk mempelajari hal-hal yang sifatnya akademis, tetapi juga untuk mempelajari hal-hal yang bersifat nonakademis, semisal; bersosialisasi, membangun koneksi, belajar caranya berorganisasi, dan sebagainya.

Kampus adalah fasilitas bagi kita untuk berkarya, rugi kalau kita sudah mengeluarkan biaya SPP yang mahal, tapi kita hanya kuliah-pulang, kuliah-pulang. Rugi juga usia, disaat diberikan kesempatan tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Kampus adalah tempat berkreasi, saya yakin kampus manapun tidak akan melarang mahasiswanya untuk berkreasi asal tidak melewati batasan norma dan aturan yang berlaku. Saya juga meyakini bahwa kampus manapun pasti menyediakan fasilitas bagi mahasiswanya untuk berkreasi. Dan juga ada banyak unit kegiatan mahasiswa atau organisasi mahasiswa yang dapat menampung bakat, keterampilan dan aspirasi yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Jadi, manfaatkanlah itu dengan sebaik-baiknya.

Karena bisa jadi, yang sekarang nilai IPK-nya jelek nanti akan menjadi bos, dan yang IPKnya selalu bagus malah jadi seorang babu. Gak akan ada yg tahu dan gak akan ada yg bisa memprediksi.

Karena kualitas seseorang itu tidak dapat dinilai dengan angka, tetapi berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tiap-tiap orang.

Sekarang, kamu yang memiliki IPK tinggi boleh berbangga hati. Tapi setelah kamu kerja nanti, everything change! Semua orang akan sama derajatnya, yang membedakan hanya kualitas kerja yang dibentuk selama menjadi mahasiswa.

Saya sih cuma sekedar mengingatkan, karena kita sama-sama mahasiswa, men.
Jangan sampai gelar sarjana dan nilai membuat kita para Mahasiswa menjadi Maha Bego. Ini demi kebaikan kita, men. Dosen itu bukan Tuhan yang harus terus dikejar dan dielu-elukan.

Kalau kamu benar-benar "Maha," sekali-kali "lawan" dosen. Bukan membangkang, tapi berikan kritik jika teori atau materi yang disampaikan oleh dosen tersebut salah. Jangan cuma jadi penjilat.

Terakhir, saya mau mengutip perkataan albert einstein:


“Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya."

Good luck!

1 komentar: