Selasa, 16 Februari 2016

Filled Under: , ,

Biomimetika: Desain Yang Meniru Makhluk Hidup

Share

Tahukah anda tentang biomimetika?

Biomimetics (biomimetika) atau biomimikri, merupakan cabang baru ilmu pengetahuan yang mencoba meniru makhluk hidup. Biomimikri pertama kali ditemukan oleh Janine M. Benyus, seorang penulis dan pengamat ilmiah dari Montana. Gagasan ini kemudian dikaji oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah hal. Atau dapat juga dikatakan bahwa biomimikri merupakan suatu cara belajar dari alam.

Dari abad ke-19, alam hanya ditiru hal keindahannya. Seniman dan arsitek di masa itu terpengaruh oleh alam dan menggunakan contoh-contoh penampilan luar rancang bangun tersebut dalam karya-karya mereka. Akan tetapi pemahaman akan rancangan di alam yang luar biasa dan kemungkinannya untuk dimanfaatkan umat manusia dimulai pada abad ke-20 dengan pengkajian mekanisme ilmiah.

Di abad 21 seperti sekarang ini, pengayaan terhadap makhluk hidup sudah diterapkan diberbagai bidang, meliputi hal yang bersifat teknis seperti konstruksi bangunan, maupun hal-hal yang sifatnya perancangan seperti; perancangan sarana transportasi, peralatan sehari-hari, produk lifestyle, rancang bangun arsitektur, dan sebagainya. 

Dibidang teknis, penerapan biomimikri dapat ditemui pada Kereta Cepat Shinkansen. Kereta api ciptaan seorang teknisi kereta bernama Nakatsu, yang merupakan kereta api super cepat yang pertama kalinya dibuat di Jepang ini terinspirasi dari paruh burung kingfisher. Paruh burung kingfisher memiliki ujung yang lancip, mampu memecah angin secara optimal ketika kereta melaju dengan cepat, sehingga bisa menurunkan tekanan udara sebanyak 30%, dan menghemat bahan bakar (listrik) sebesar 15%, dengan penambahan kecepatan 10%. 



Dibidang transportasi, penerapan biomimikri dapat ditemui pada perancangan mobil cepat The Mclaren P1 yang terinspirasi dari bentuk ikan layar (sailfish). Sailfish merupakan ikan tercepat dengan kecepatan mencapai 68 mil/jam. Hal itu dikarenakan setiap sailfish ditutupi sisik khusus yang memiliki celah-celah kecil. Celah-celah itu dapat membentuk pusaran udara yang mengakibatkan terbentuknya gelembung-gelembung kecil yang membungkus badan sailfish, sehingga mengurangi hambatan dan memungkinkan sailfish untuk berenang lebih cepat di air. Meniru sisik ikan sailfish, perusahaan McLaren Automotive menciptakan sebuah desain mobil dengan bagian udara yang dapat mendinginkan mesin mobil sebesar 17% ketika sedang melaju dengan sangat cepat.


Selain pada kereta Shinkansen dan mobil McLaren P1, biomimikri juga dapat ditemukan pada karya arsitektur. Biomimikri biasanya dapat ditemui pada bangunan yang memiliki konsep "green." Green bukan berarti ditumbuhi oleh tanaman hijau, tetapi lebih kepada pemaknaan bahwa bangunan tersebut ramah terhadap lingkungan serta dapat memanusiakan manusia. Sebagai contoh, yaitu bangunan NMB Building yang dibangun di Amsterdam. Karya arsitek bernama Ton Albert ini, dinilai dapat memenuhi tuntutan ideal arsitektur bagi masyarakat Eropa yang cenderung konservatif. Hal itu dikarenakan bentuknya yang organis seperti tumbuhan, menempatkan bidang kaca pada posisi yang tepat sehingga dapat memasukkan cahaya alami seoptimal mungkin dan menghangatkan ruangan. Mengurangi penggunaan listrik di siang hari, mengurangi emisi karbondioksida (CO2) akibat pendingin udara (AC) sehingga ramah lingkungan.


Selain biomimikri, didalam keilmuan desain kita juga mengenal istilah stilasi. Stilasi merupakan deformasi atau perubahan bentuk tanpa meninggalkan ciri khas bentuk aslinya. Perbedaan pada kedua istilah tersebut terletak pada aspek fungsi maupun objek yang menjadi pengayaan.

Dari segi fungsi, biomimikri tidak hanya meniru bentuk, tetapi juga model, sistem, dan elemen-elemen yang berada di suatu makhluk hidup dan alam. Seperti struktur menara eifel yang terinspirasi dari bentuk tulang paha manusia yang ringan namun kokoh. Sementara stilasi hanya meniru bentuk visual, maka biasanya stilasi banyak digunakan sebagai inspirasi visual atau bentuk suatu karya seni dan desain; baik desain arsitektur, desain produk, karya patung, karya lukis, maupun desain grafis.

Dari segi objek yang dijadikan pengayaan, biomimikri mereplikasi makhluk hidup dan alam (bio). Sementara stilasi menyederhanakan berbagai bentuk objek yang ada di permukaan bumi. Seperti bentuk Museum Tsunami Aceh karya Ridwan Kamil, yang terinspirasi dari bentuk perahu dan rumah panggung.


Kedua unsur tersebut, biomimikri atau stilasi secara kontras dapat kita saksikan pada karya seni bergaya art nouveau yang lahir di Prancis pada abad ke-19. Karya-karya seni dan desain bergaya art nouveau, memiliki ciri khas yaitu sulur-sulur organis yang menjulur disepanjang karya seni dan desain tersebut. Bahkan aliran art nouveau juga disebut-sebut sebagai awal munculnya ragam corak batik di nusantara.

Aliran art nouveau atau biomimikri merupakan bukti bahwa perjalanan suatu rancangan pasti tidak akan terlepas dari fenomena yang terjadi di alam semesta. Seluruh rangkaian tersebut merupakan partikel-partikel yang tidak bisa terpisah. Dengan kata lain, desain dan alam merupakan dua hal yang dapat bersinergi atau bersatu-padu. Pemahaman tentang fenomena alam dapat menjadi sumber ide bagi setiap desainer, sebagaimana yang diungkapkan oleh Victor Papanek dalam bukunya berjudul Design For The Real World; Human, Ecology, and Social Change, Hal: 290. 

Dalam bukunya tersebut, ia menggambarkan bagaimana seharusnya alam bisa menjadi inspirasi bagi setiap desainer, seperti burung yang dapat terbang dengan lincah namun sedikit kesulitan ketika berjalan. Ikan yang dapat berenang dengan lincah di air, namun menjadi tidak berdaya ketika di darat. Dalam pernyatannya tersebut, victor papanek mungkin meminta kita untuk membayangkan jika permasalahan yang dialami oleh burung dan ikan merupakan masalah pada sebuah produk. Seperti fenomena ikan misalnya, kita bisa kaitkan dengan sebuah kapal yang hanya dapat bergerak bebas ketika berada dilaut, namun tidak berdaya ketika berada didarat. Fenomena ini disadari oleh sebagian orang, sehingga kemudian memunculkan sebuah ide untuk merancang kendaraan amfibi (Hovercar) yang dapat beroperasi di air maupun di darat. Bukan tidak mungkin pula, suatu saat kelak akan ada suatu kendaraan yang dapat bergerak secara cepat di darat dan di udara, akibat pemahaman fenomena burung sebagaimana yang disebutkan oleh Victor Papanek diatas.

Sebagai seorang perancang, perlu kiranya untuk mengamati dan memahami fenomena alam. Begitu pentingnya, sehingga pengamatan terhadap fenomena alam ini menjadi mata kuliah utama yang saya pelajari selama kuliah. Dimata kuliah tersebut, kita diminta untuk mengamati fenomena yang ada di alam, baik berupa gejala maupun sistem mekanis yang terjadi dialam. Seperti; perputaran bumi yang terjadi akibat bantuan gravitasi, peristiwa naiknya permukaan air laut akibat mencairnya gunung es, melajunya kendaraan dalam keadaan mesin dimatikan akibat fenomena medan magnet di sebuah bukit. Kesemua itu diajarkan baik secara teori, praktik, hingga pengaplikasiannya pada suatu produk rancangan. 

Dengan mempelajari fenomena alam, diharapkan para desainer maupun calon desainer dapat menemukan sebuah desain yang ideal pada setiap produk yang ingin dirancang. Sehingga dapat menciptakan produk yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi yang diperoleh dari alam.

Daftar Pustaka:
Papanek, Victor. 1971. Design for The Real World ; Human ecology and social change, second edition. Chicago: Academy Chicago.
Suryani, Reno. 2015. Hidoponik Budidaya Tanaman Tanpa Tanah Mudah, Bersih, dan Menyenangkan. Yogyakarta: Arcitra
Iskandar, Zulrizka. 2013. Psikologi Lingkungan: Metode dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Palgunadi, Bram. 2008. Desain Produk 2: Analisis dan Konsep Desain. Bandung: ITB.
 Palgunadi, Bram. 2008. Disain Produk 3: Aspek-Aspek Desain. Bandung: ITB.
Tri Harso, Karyono. 2010. Green Architecture; Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sumber Lain:
https://www.creditplus.co.uk/blog/built-man-designed-nature-engineers-look-wild-inspiration-6992621/
https://en.wikipedia.org/wiki/Biomimetics
http://www.scribd.com/doc/172613792/PENGERTIAN-STILASI#scribd